HELIOSPOST

Situs Berita Nomor 1 Untuk Semua Topik Favorit Anda!

Dinamika Pasangan Anies Baswedan-AHY, Koalisi Perubahan Terancam Bubar

3 min read

Anies Baswedan telah diusung Partai Nasdem menjadi Calon Presiden 2024, namun sampai sekarang Perdebatan dan dinamika pasangan Anis menuju pemilu 2024 masih berseliweran tak menentu.

Kabar burung bertebaran dimana-mana, mulai dari AHY, Khofifah, hingga Ahmad Heryawan atau Aher yang didapuk menjadi pendamping Anies Baswedan. Rencana kolaisi antara Nasdem, Demokrat, dan PKS memang santer terdengar.

Seperti halnya ketiga partai itu mendukung pencalonan Anies Baswedan sebagai capres 2024. Koalisi ini rencananya diberi nama Koalisi Perubahan. Koalisi ini juga digadang-gadang sedang mendiskusikan secara matang siapa cawapres sebagai pendamping Anies nantinya. Apakah cawapresnya berasal dari PKS atau Demokrat atau bahkan dari non partai. Yang paling santer terdengar adalah Anies- AHY, namun sayang rupanya pasangan tersebut tak begitu disetujui oleh PKS dan koalisi terancam bubar.

  1. Ali, Waketum Nasdem menyampaikan bahwa koalisi perubahan akan mengajukan cawapres, kecuali Nasdem. “Kita berkoalisi dengan tiga partai, Nasdem sudah sejak awal menembak Anies sebagai Capres, meskipun Ia bukan kader, nah sekarang Demokrat menawarkan AHY, dan PKS menawarkan Aher. kita tidak bicara Nasdem dapat apa, yang penting kita mau mengajukan Anies jadi capres dengan pertimbangan harus menang”. Ujar Ali.

Memang hangat terdengar, Agus Harimurti Yudhoyono digadang-gadang akan diusung partainya, Demokrat menjadi cawapres 2024 mendampingi Anies. Namun, upaya tersebut sepertinya dijegal oleh PKS yang masih satu koalisi dengan nya. Alasannya, masing-masing dari PKS dan Demokrat sama-sama ingin mencalonkan kadernya untuk menjadi cawapres dalam koalisi perubahan karena ingin mendapatkan keuntungan electoral.

Baca juga  Sistem Pemilu “Proporsional Tertutup” Mulai Dibahas, Banyak Perdebatan dan Penolakan Oleh Banyak Partai
Anies Baswedan
Anies Baswedan-AHY

Syarif Hasan, anggota majelis tinggi partai Demokrat mengatakan sedang mempersiapkan calon presiden-wakil presiden yang akan diusung partai democrat paling tidak Februari mendatang. “Bisa dua minggu lagi, bisa sebulan lagi. Doakan saja, semoga Februari kita sudah bisa mengumumkan” Ungkap Sayrif. Selain berharap pendeklarasian capres-cawapres dari partainya, Syarif juga berharap paling tidak Februari koalisi perubahan sudah bisa disepakati dan terbentuk.

Namun, sayangnya koalisi perubahan yang terdiri dari Nasdem, PKS, dan Demokrat yang disinyalir akan Bersatu terancam bubar, jika saja Demokrat ngotot usung AHY sebagai cawapres Anies Baswedan.

Dilansir dari Kompas, Yunarto Wijaya, pengamat politik mengatakan “ Jika saja AHY yang jadi cawapres, tentunya Demokrat mendapatkan imbas ekor jas yang paling besar, Nasdem dan PKS tentu akan dirugikan”. “Begitupun sebaliknya, jika yang jadi cawapres Aher, Demokrat dan Nasdem yang akan rugi” tambah Yunarto.

yunarto

Yunarto juga menegaskan bahwa keputusan siapa yang menjadi cawapres dalam koalisi perubahan ini akan menjadi faktor penentu koalisi perubahan jadi bersatu atau tidak. Jika saja, usulan AHY tidak terkabulkan, bukan tidak mungkin partai Demokrat akan hengkang dari koalisi tersebut. Selain factor cawapres, Nasdem, Demokrat, dan PKS juga menghitungkan terkait peluang konstelasi politik selanjutnya. Menurut Yunarto, selaku pengamat politik bubarnya koalisi sebelum pendeklarasian bakal calon mungkin saja dan wajar. Menurutnya peta politik yang ada masih bisa berubah.

PKS merespon pernyataan Nasdem yang berpendapat bahwa koalisi akan bubar, jika Demokrat paksakan AHY. Respon tersebut disampikan Muhammad Kholid selaku juru bicara PKS, ia menegaskan bahwa diskusi siapa yang akan menjadi pendamping Anies didiskusikan secara rasional dan tidak emosional sesuai data dan fakta.

Kholid juga menegaskan bahwa hubungan ketiga partai dari koalisi perubahan masih baik-baik saja. “Di pembahasan tim kecil, perkembangan nya sangat baik, tidak ada keretakan antara kami bertiga (Demokrat, Nasdem, PKS)”. Ia mengklaim bahwa bagi PKS kebersamaan dan kepentingan bangsa yang menjadi prioritas.

Baca juga  Gaji Panwaslu Desa dan Kecamatan Naik, Simak Syarat dan Tugasnya!

Saat gonjang-ganjing antara Nasdem, PKS, dan Demokrat berseliweran dimedia, AHY justru irit bicara ketika ditanya perihal dirinya yang akan menjadi cawapres Anies. AHY mengatakan ia tidak tahu menahu soal dirinya yang akan maju menjadi pasangan Anies di pemilu 2024. “InsyaAllah, saya engga tahu, Mudah-mudahan dibukakan jalan” Ungkap AHY sambil sedikit tertawa saat ditanyai media di Hotel Dahrmawangsa 8 januari lalu.

Untuk meredam dan mengambil keputusan dalam waktu dekat petinggi dari partai dalam koalisi perubahan yakni Surya Paloh, SBY dan Salim Segaf dijadwalkan bertemu. Wakil sekretaris jendral partai Nasem, Hermawi Taslim mengatakan rencana pertemuan tersebut untuk membahas finalisasi deklarasi koalisi maupun cawapres. Hermawi juga menambahkan bahwa pertemuan ketiganya masih menunggu Surya Paloh, yang masih menjalani pengobatan di Eropa. “Masih menunggu pak Surya Paloh pulang ke tanah air dari luar negeri, untuk tanggal kepastiannya bos-bos itu yang menentukan” Pungkas Hernawi pada Tempo.