HELIOSPOST

Situs Berita Nomor 1 Untuk Semua Topik Favorit Anda!

Candi Arjuna Merupakan Peninggalan Hindu Di Mataram Kuno

3 min read
Candi Arjuna di Jawa Tengah

Candi Arjuna di Jawa Tengah

Candi Arjuna Merupakan Peninggalan Hindu Di Mataram Kuno, Kompleks Candi Arjuna memiliki daya tarik tersendiri terutama untuk objek foto dan lebih sering dikunjungi dari candi-candi lain yang masih ada di Dataran Tinggi Dieng. Terletak hanya beberapa ratus meter dari homestay di desa Dieng, mereka jelas merupakan perhentian pertama dalam tur wisata di daerah tersebut.

Meskipun mereka jauh dari candi Jawa yang paling mengesankan, Candi Arjuna adalah candi Hindu paling awal yang bertahan di Jawa Tengah, sehingga sangat penting secara historis. Dibangun satu atau dua abad sebelum candi-candi besar di sekitar Yogyakarta dan Magelang, mereka menandai fase awal pembangunan candi di Jawa Tengah.

Candi Arjuna
Candi Arjuna

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.pegipegi.com%2Ftravel%2Fmengintip-perpaduan-keindahan-alam-dan-peninggalan-bersejarah-di-candi-arjuna-dieng%2F&psig=AOvVaw3K5rO-w_k7J3318g5WHEtR&ust=1673164413310000&source=images&cd=vfe&ved=0CBAQjRxqFwoTCODnnaf9tPwCFQAAAAAdAAAAABAE

Oleh karena itu, mereka menawarkan sekilas cerita saat agama-agama dunia pertama kali mendapatkan pijakan di wilayah tersebut. Selain settingnya yang megah, dimensi sejarah inilah yang membuat candi-candi Dieng menjadi daya tarik yang memikat.

Bagaimana Arsitektur Candi Arjuna?

Candi Arjuna berbentuk bujur sangkar, berukuran 6×6 meter, dengan pintu menghadap ke barat. Dibangun dari lempengan batu abu-abu, itu adalah salah satu candi Jawa “berbentuk kotak” yang dikaitkan dengan tahap pertama pembangunan candi di Jawa Tengah.

Di badan candi terdapat 5 relung. Dua buah estafet berada di sebelah barat (di kanan dan kiri pintu masuk candi). Dan masing-masing pada bagian selatan, utara, dan timur. Di bawah relug terdapat arca, hal ini menunjukkan bahwa arca dewa dan dewi pernah ditemukan pada agama tersebut, namun sekarang arca tersebut sudah tidak ada lagi.

Baca juga  Danau Toba Merupakan Salah Satu Keajaiban Alam

Di bagian utara candi di bawah relug terdapat saluran air yang berfungsi mengalirkan air dari cerat yoni, sehingga umat yang melakukan pemujaan di luar candi (kasta selain brahmana) dapat menerima air suci tersebut. Saluran ini disebut Jalamatra.

Atap candi terdiri dari tiga lapis (bhumi) yang ukurannya naik turun lebih kecil dan diakhiri dengan puncak yang mungkin berupa buah keben (ratna). Kemungkinan ini dikemukakan setelah melihat hiasan di sudut-sudut replika candi yang berbentuk atap.

Kepastian bentuk tidak dapat dipastikan dengan jelas, karena atapnya sudah sedikit rusak. Puncak candi bukanlah stupika (dagoba), karena masyarakat di sekitar Candi Arjuna dan Candi Dieng seluruhnya memiliki agama Siwa dan bukan Budha. Bentuk atap Candi Arjuna mirip dengan bentuk atap candi gaya India Selatan (gaya Dravida).

Dinding tubuh Candi Arjuna dihiasi dengan tiga relung di tiga sisi yang kosong, Namun saat ini arca-arca tersebut sudah tidak ada lagi.

Bagian atas setiap relung dihiasi hiasan kepala kala tanpa dagu dan disambungkan dengan sepasang makara di sepanjang bingkai relung.

Pintu candi di sebelah barat juga dihiasi hiasan kepala kala yang terhubung dengan sepasang makara, dengan burung beo ditempatkan di masing-masing mulutnya yang menganga. Tempat perlindungan bagian dalam kecil, gelap dan lembab, lebarnya kurang dari 2 meter.

Di bagian dalam candi arjuna terdapat ruang untuk menaruh sesaji, atau yang biasa disebut dengan yoni. Yoni tersebut berbentuk segi emapt dengan bentuk mirip seperti bentuk meja. Di bagian atas terdapat lubang yang juga berbentuk segi empat dimana lubang ini berfungsi untuk menampug air dari atap candi.

Meskipun tidak ada sisa-sisa istana atau arsitektur tempat tinggal lainnya yang tersisa di dataran tinggi Dieng, keberadaan pemujaan Siwa di Dieng dengan kuat menunjukkan bahwa candi-candi ini dibangun oleh kerajaan Hindu, dan bahwa di suatu tempat di wilayah kekuasaannya telah muncul budaya istana hierarkis.

Baca juga  Rekomendasi Tempat Wisata Hiking Terbaru Di Kalimantan Barat

Sebagai bagian dari budaya keraton baru ini, sebuah dunia upacara dan ritual yang rumit akan didirikan. Candi Semar, bangunan panjang dan datar yang berdekatan dengan Candi Arjuna, merupakan salah satu tanda dari ritual tersebut.

Candi ini memiliki ukuran yang kecil dan agak sederhana, desain persegi, namun Candi Arjuna terbukti sebagai bangunan berpengaruh selama abad kedelapan dan kesembilan di Jawa.

Meskipun ada berbagai gaya candi yang terlihat di Dataran Tinggi Dieng, Candi Arjuna merupakan destinasi yang paling banyak dikunjungi dari pada candi-candi lain yang ada di sekitar Candi Arjuna. Bangunan keseleruhan dari candi Arjuna juga memiliki sedikit kemiripan dengan sejarah Candi Gedong Songo di semarang.