HELIOSPOST

Situs Berita Nomor 1 Untuk Semua Topik Favorit Anda!

Mengenal Keindahan Budaya Di Pulau Nias yang Sangat Menarik

3 min read
Indahnya Pemandangan dan Budaya Pulau Nias

Indahnya Pemandangan dan Budaya Pulau Nias

Mengenal Keindahan Budaya Di Pulau Nias – Pulau Nias atau dikenal dengan Tanö Niha, di Pulau Nias adalah sebuah pulau di lepas pantai barat Sumatera, Indonesia. Pulau Nias juga merupakan nama kepulauan yang didalamnya terdapat kepulauan Hinako.

Nias adalah pulau terbesar di lepas Sumatera yang merupakan bagian dari provinsi Sumatera Utara. Daerah ini terdiri dari 131 pulau dan Pulau Nias adalah yang terbesar. Penduduk di kawasan ini dihuni oleh beberapa suku, antara lain Ono Niha, penduduk asli pulau tersebut, Melayu, Batak dan juga Tionghoa.

Pulau Nias
Pulau Nias

Terpencil namun mendunia, gugusan Pulau Nias telah berdagang sejak prasejarah dengan budaya lain, pulau lain, bahkan daratan Asia. Beberapa sejarawan dan arkeolog menyebut budaya lokal sebagai salah satu dari sedikit budaya Megalitik yang masih ada saat ini.

Meskipun sudut pandang ini diperdebatkan dengan hangat, tidak diragukan lagi bahwa isolasi geografis Nias yang relatif telah menciptakan budaya yang unik. Sebagai budaya pedagang, masyarakat Nias menganggap wisatawan sebagai fenomena yang disambut baik dan akrab secara historis.

Nias terkenal karena keragaman festival dan perayaannya. Acara yang paling terkenal adalah Tarian Perang, yang dilakukan secara teratur untuk turis, dan Lompat Batu, sebuah ritual kejantanan yang melihat para pemuda melompati menara batu setinggi dua meter menuju nasib mereka.

Dahulu bagian atas papan batu ditutupi dengan paku dan bambu runcing. Musik Nias yang kebanyakan dibawakan oleh perempuan ini terkenal di dunia karena keindahannya yang menghantui.

Agama Masyarakat Pulau Nias

Agama yang dominan adalah Kristen Protestan. Enam dari tujuh orang Niasan beragama Protestan. Sisanya terbagi rata antara Muslim (kebanyakan imigran dari tempat lain di Indonesia) dan Katolik. Namun kepatuhan terhadap agama Kristen atau Muslim sebagian besar masih bersifat simbolis.

Baca juga  Candi Arjuna Merupakan Peninggalan Hindu Di Mataram Kuno

Nias terus melestarikan budaya dan tradisi asli sendiri sebagai bentuk utama dari ekspresi spiritual. Untuk mencapai pulau Nias, terdapat kapal mingguan dari Jakarta ke Gunung Sitoli, ada feri dari Sibolga ke Gunung Sitoli, Teluk Dalam, atau Lahewa setiap hari.

Sebelum krisis keuangan Asia melanda Indonesia, ada penerbangan harian dari Medan ke Gunungsitoli. Ini menjadi lebih jarang setelah krisis. Nias merupakan salah satu tujuan selancar yang terkenal secara internasional. Area selancar yang paling terkenal adalah Sorake Bay, dekat kota Teluk Dalam, di ujung selatan.

Dikelilingi oleh pantai Lagundri dan Sorake, teluk ini memiliki jeda kiri dan kanan. Sambil menunggu ombak, para peselancar sering melihat penyu berenang di bawah. Ada juga dua ombak kelas dunia yang konsisten di dekat Kepulauan Hinako, Asu dan Bawa.

Banyak tempat selancar berkualitas tinggi yang kurang terkenal dengan sedikit pengunjung menunggu para petualang.

Mengenal Budaya Di Pulau Nias

Orang Nias terutama adalah pedagang dan pejuang. Catatan menyebutkan bahwa mereka telah berdagang dengan Aceh (Sumatera Utara) sejak akhir abad ke- 17.

Mereka biasa berdagang babi karena itu adalah produksi utama mereka. Namun, banyak dari budaya asli yang masih dapat diapresiasi hingga saat ini, berkaitan dengan strategi pertahanan terhadap musuh, ritual anak laki-laki untuk menjadi prajurit, nyanyian untuk menyemangati para prajurit dan masih banyak lagi.

Bahkan sekarang, masyarakat lokal di Nias hidup sesuai standar. nenek moyang mereka. Mereka menghormati serangkaian aturan yang dihormati waktu yang mengatur kehidupan sosialdalam sistem kasta yang sangat hierarkis.

Untuk mencapai tingkatan yang tinggi dalam strata ini seorang pria harus mampu mengadakan perayaan besar, dengan makanan dan hiburan untuk ribuan tamu.

Baca juga  Keindahan Pulau Karampuang yang Terkenal Di Mamuju

Budaya ini memiliki tradisi lisan yang kuat, tulisan belum berkembang di kalangan orang Nias. Secara keseluruhan, mereka berbicara bahasa Melayu-Polinesia, tetapi ada 3 dialek berbeda yang diucapkan di pulau itu yang berbeda dalam banyak kata dan morfem (satuan kecil di dalam kata).

Nias adalah pulau terbesar yang menghadap pantai barat Sumatera. Dikelilingi oleh serangkaian pulau kecil seperti Senau dan Safau, Hinako dan Kepulauan Batu. Samudra Hindia menghantam pulau dari Barat menjadikannya salah satu tempat selancar terbaik di dunia.

Di sisi lain, ini adalah salah satu contoh langka dari beberapa tempat surgawi di mana Anda juga bisa mendapatkan keuntungan dari lingkungan pegunungan. Itulah artikel seputar budaya yang ada di Pulau Nias.